SALAH SATU TRADISI KOTA TEGAL- MANTU POCI

Siapa yang tidak tau makhluk cebol dan gendut bernama poci? Yang ngga tau berati kuper (eh?). Dalam kehidupan sehari-hari poci biasanya digunakan sebagai wadah air minum hangat seperti teh, minuman jahe, kopi, dml (dan minuman lainnya). Lalu pernahkah lo ngebayangin kalo sepasang poci dikawinkan? Ehem, gue harap lo ngga berpikir yang tidak-tidak.Mantu Poci adalah salah satu tradisi di kota asal gue, Tegal. Kata mantu sendiri merupakan bahasa jawa yang berarti menantu. Sedangkan poci adalah maskot kota Tegal.
Kata orang, sejarahnya Mantu Poci itu karna dulu ada orang tua yang pengen banget menggelar hajatan perkawinan. Lah, anaknya siapa? Orang mereka aja kaga punya anak. Berhubung tidak adanya anak, maka poci lah yang menjadi korbannya. Sungguh malang nasibmu poc.. Lalu sejak saat itu Mantu Poci digelar apabila ada pasangan suami istri yang udah lama menikah dan belom dikaruniai keturunan, tapi mereka berniat menggelar pesta perkawinan. Seperti yang udah gue ceritain di atas, mempelainya adalah sepasang poci. Pocinya ini bukan poci biasa, melainkan poci tanah gede yang didandanin layaknya 'pengantin manusia'. Poci cowo dipakein topi, sedangkan poci cewe dihias dengan rangkaian bunga melati. Cuma itu satu-satunya cara yang bisa membedakan mana poci cowo dan mana poci cewe. Entah apa yang terjadi kalo topi dan rangkaian bunga melati tersebut dicopot, para poci tidak akan tau jenis kelamin mereka apa . Setelah didandanin, sepasang pengantin poci tersebut diarak dan ditempatkan di kursi yang udah dihias. Gue yakin, poci-poci yang lain pasti iri ngeliat dua poci ini diperlakukan istimewa seperti itu. Dalam acara Mantu Poci, para undangan juga diberi sajian makanan dan pementasan organ tunggal. Di depan pintu masuk ruang resepsi biasanya diberi kotak sumbangan untuk keluarga mempelai. Tapi kata temen gue, berhubung mempelainya benda mati, jadi yang disumbangin cuma amplop kosong (kasian bener yak -__-). Gue sendiri belom pernah liat tradisi Mantu Poci, karna gue jarang balik kesana, lagian sekarang udah jarang yang menggelar, cuman daerah pesisir kota Tegal aja yang masih mempertahankan tradisi tersebut. (Tuntutan zaman jadinya begini nih)Selain Mantu Poci, di kota Tegal juga ada tradisi Sunatan Poci. Pelaksanaannya hampir mirip dengan Mantu Poci, yang membedakan adalah poci yang dipakai untuk Sunatan Poci dibalut dengan kapas di bagian ujungnya *ngakak*. Terus poci yang udah dihias diarak keliling rumah tujuh kali dan dibacakan doa, lalu ditempatkan di kursi yang udah dihias lengkap dengan makanan kebutuhan anak sunat. Sementara, kedua orang tua 'poci' duduk mengapit poci untuk menerima ucapan selamat dan menerima amplop dari para tamu undangan. Gue ngga tau itu amplop isinya duit atau daun Begitulah tradisi di kota gue yang udah nyaris hilang. Apa tradisi di kota lo? Cerita doongg 

sumber: http://wawanpujiaman.blogspot.com